Minggu pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya
Hujan deras yg membasahi tanah sejak pagi
Membuatku tak beranjak dari kasurku
Sepetak kamar yg sunyi
Kini kian melembab karna dinginnya hari
Aromanya yg khas menusuk indra penciumanku.
Mulut ku yang selalu bersuara
Kini susah untuk berucap
Rahangku kian membeku
Aku hanya bisa membalasnya
Dengan senyum simpulku
Yang kian hari semakin memudar
Sepasang pohon kaktus yang kubeli kemarin
Nampaknya semakin tumbuh besar
Sama seperti cintaku padanya.
Rasanya aku cemburu
Namun aku tak pantas untuk cemburu
Karna aku sadar diriku bukanlah yg ada dihatinya
Wujudnya ada tepat didepanku
Namun takkan mungkin ku gapai
Ku tau itu.
Hujan deras yg membasahi tanah sejak pagi
Membuatku tak beranjak dari kasurku
Sepetak kamar yg sunyi
Kini kian melembab karna dinginnya hari
Aromanya yg khas menusuk indra penciumanku.
Mulut ku yang selalu bersuara
Kini susah untuk berucap
Rahangku kian membeku
Aku hanya bisa membalasnya
Dengan senyum simpulku
Yang kian hari semakin memudar
Sepasang pohon kaktus yang kubeli kemarin
Nampaknya semakin tumbuh besar
Sama seperti cintaku padanya.
Rasanya aku cemburu
Namun aku tak pantas untuk cemburu
Karna aku sadar diriku bukanlah yg ada dihatinya
Wujudnya ada tepat didepanku
Namun takkan mungkin ku gapai
Ku tau itu.
No comments:
Post a Comment