Thursday, December 01, 2011

Nagan Lor Story : mistis

3.00 dini hari
Aku nulis ini bukan karna kepengen nulis tengah malem tapi aku gak bisa tidur, sejak pergi ke alkid atau alun alun kidul atau juga alun selatan, semua pada berentetan terkena gangguan si "mahluk satu itu" awalnya aku sama aulia kelaperan jam 12 malem tadi, laper banget pengen nyari makanan ato apalah yang bisa buat ganjel perut, yaudah kami sepakat pergi ke alkid, tapi kami berdua tetep nyari aman ga mau keluar berdua, akhirnya aku dan aulia ngajakin si sapta buat ikutan, tadinya dia berat banget, kaya ada yg ngeganjel ga biasanya, akhirnya kami bertiga pergi ke alkid jam 00.30 pagi, baru keluar dari kost-an bulu kuduk langsung merinding, padahal jarak alkid dan kost-an deket, cuman jalanan lurus doang, dari kost-an juga keliatan alkid rame apa enggak, tapi sepanjang jalan memang banyak pohon besar dan rumah gelap terus tanah lapang yg ga dipake, dari kost-an ke alkid ngelewatin 3 kali pertigaan, dari awal pertigaan pertama aku udah ga nyaman, bulu kudukku merinding seperti ada yang menggelitik, akhirnya aku isyaratkan sama aulia buat lari sekencang2 nya, kalo sisapta karna berhubung dia naik sepeda jadi aku biarin, dia pasti masi bisa lebih kencang daripada kami, dengan berlari sekencang mungkin kami tiba di alkid, pesan ini pesan itu, makan ini, minum itu, akhirnya tak terasa sudah jam 2 pagi, karna udah pada ngantuk akhirnya pada sepakat buat pulang.
kali ini perjalanan pulang lebih tenang dari pergi tadi, kami lebih tenang berjalan, walau beberapa kali di ganggu dengan suara suara aneh, mulai dari rumah yg penuh dengan banting2an barang, suara air, bapak2 misterius, sekolah gelap, sampai akhirnya kami sampai di animacity, dari awal perasaan aku memang udah ga enak, aku langsung menuju kamar mandi, aku langsung ngambil air wudu' buat jaga2 dan nyipratin sedikit air wudhuku yang masi ada di tangan ke baju yg kupakai tadi, tak lama kemudian plastik kresek di kamarku mendadak ada yg menekan hingga jatuh, secara perlahan dan seperti logis jika ia jatuh karna gravitasi, tapi tidaklah wajar, aku aku paling gasuka digituin, aku marah dan tragedi kantong plastik itu berhenti mendadak dan aku kembali membenarkan posisinya ke tempat semua, tak lama kemudian, aulia teriak memanggil namaku dengan nada seperti habis terkena lelucon atau jebakan betmen. percakapan misterius itu kurang lebih terjadi seperti ini.
"zaaann zaaann....!" serunya dari kamar tidurnya yang di isi oleh aulia, sapta dan iqbal, mengapa mereka bertiga? sejak kepulangan bagus dan tragedi kamar bocor, mereka tinggal bertiga dikamar yang paling keramat se kost-an, sedangkan aku tetap dikamar sendiri.
aku yang tengah bbm-an pun meloncat dan membalas teriakannya " KENAPA?!"
dia sambil setengah tertawa pun kembali berteriak " Kau kan yang tadi ngintip di jendela? cepat kali ya, jujur kau"
aku yang kebingunganpun dengan ceplos membalas lagi "apa? mana ada! aku dari tadi dikamar, sumpah demi tuhan"
suara aulia hilang bak di telan bumi, tak lama kemudian mengirimkan sebuah pesan singkat yang lumayan berguna, tips dari guru ngajiku "kalian berdua jangan tidur dulu, ambil wudu' cepatt!! aku dari tadi udah ga enak, aku langsung wudu'-an, cuci kaki cuci muka, cepaatt!!"
ga lama kemudian mereka muncul beriga, bahkan lebih dari bayanganku, aku akhirnya ikutan ke kamar mereka, disitu di ceritain, aulia ngeliat ada yg ngintip di jendela, seperti kebiasaanku, ditempat yang sama! tapi karna aku bilang sama sekali ga ada ngintip, sentak semua menjadi takut, aku juga ikutan tidur di kamar ini, dan selama menulis ini aku juga mendengar suara aneh, suara anjing melolong, ayam berkokok, bahkan wanita tertawa, tapi ga akan aku kasi tau sama mereka sekarang, mungkin ketika udah dimedan, cukup aku yg merasakan sendiri, aulia juga berencana untuk membersihkan diri dari segala yg nyangkut di badan sama ayahnya, otomatis aku dan sapta juga ikutan, kami juga gamau ada yg nyangkut dan ikut sama tua, it's not funny, right? okey bye all, i so very very yawn, my eyes on 5voltage now *inggris ngawur, tanda ngantuk* byee

5 comments: